Perguruan tinggi di Indonesia menawarkan berbagai jurusan untuk calon mahasiswa baru, mulai dari yang ramai peminat hingga sepi peminat. Namun, beberapa jurusan yang memiliki sedikit peminat ternyata juga menawarkan peluang kerja yang besar. Berikut adalah 25 jurusan dengan sedikit peminat namun memiliki peluang kerja yang menjanjikan:
1. Geofisika: Mempelajari fisika bumi dan geologi, dengan peluang kerja sebagai ahli geologi, peneliti bumi, atau konsultan lingkungan.
2. Fisika Medis: Menggabungkan ilmu fisika dengan kedokteran, dengan peluang kerja sebagai ahli fisika di rumah sakit atau pusat medis.
3. Bahasa Arab: Meskipun jarang dipilih, jurusan ini memiliki peluang kerja sebagai penerjemah, diplomat, atau ahli bahasa Arab.
4. Astronomi: Mempelajari benda langit dan fenomena alam semesta, dengan peluang karir di penelitian, pendidikan, atau lembaga astronomi.
5. Filologi: Studi mendalam tentang bahasa dan sastra, dengan peluang kerja sebagai penerjemah, editor buku, peneliti, atau guru bahasa.
6. Konservasi Laut: Fokus pada pelestarian ekosistem laut dan keanekaragaman hayati, dengan peluang kerja di bidang pelestarian lingkungan laut.
7. Fotografi: Menawarkan karir sebagai fotografer profesional, dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk sukses dalam bidang ini.
8. Biokimia: Mempelajari interaksi molekuler dalam organisme hidup, dengan peluang kerja di industri farmasi, riset biomedis, atau pengembangan produk bioteknologi.
9. Arkeologi: Mempelajari kehidupan manusia di masa lampau melalui peninggalan-peninggalan, dengan peluang kerja di museum, institut penelitian, atau sebagai konsultan arkeologi.
10. Antropologi Sosial: Mempelajari kebudayaan manusia dan perkembangannya, dengan peluang kerja sebagai konsultan multikultural, peneliti sosial, atau dosen.
11. Filsafat: Studi tentang pemikiran manusia dan pertanyaan eksistensial, dengan peluang kerja sebagai pengajar, penulis, atau konsultan etika.
12. Musikologi: Mempelajari musik dari berbagai aspek, dengan peluang kerja sebagai pengajar musik, peneliti musik, atau kritikus musik.
13. Teologi: Mempelajari agama dan keyakinan, dengan peluang kerja di lembaga keagamaan, yayasan sosial, atau sebagai konselor spiritual.
14. Kriptografi: Mempelajari teknik-teknik penyandian dan keamanan data, dengan peluang kerja di industri keamanan cyber, perbankan, atau pemerintahan.
15. Arsitektur Lanskap: Mempelajari desain dan pengelolaan ruang terbuka, dengan peluang kerja di perusahaan desain, pemerintah daerah, atau sebagai konsultan lanskap.
16. Kartografi: Mempelajari pembuatan peta, dengan peluang kerja di pemerintahan, perusahaan perencanaan kota, atau sebagai konsultan peta.
17. Etologi: Mempelajari perilaku hewan, dengan peluang kerja di kebun binatang, penelitian hewan, atau lembaga konservasi.
18. Ilmu Kelautan: Mempelajari kehidupan di laut dan ekosistemnya, dengan peluang kerja di industri perikanan, penelitian kelautan, atau sebagai konsultan lingkungan.
19. Patologi: Mempelajari penyakit dan perubahan struktural dalam tubuh manusia, dengan peluang kerja di rumah sakit, laboratorium medis, atau sebagai ahli forensik.
20. Mikrobiologi: Mempelajari mikroorganisme, dengan peluang kerja di laboratorium medis, industri makanan, atau sebagai peneliti mikrobiologi.
21. Kajian Asia Timur: Mempelajari budaya, sejarah, dan kehidupan masyarakat di Asia Timur, dengan peluang kerja sebagai diplomat, peneliti, atau pengajar.
22. Pendidikan Khusus: Persiapan untuk menjadi guru bagi siswa dengan kebutuhan khusus, dengan peluang kerja di sekolah inklusi, yayasan pendidikan, atau sebagai konsultan pendidikan.
23. Kajian Gender: Mempelajari peran gender dalam masyarakat, dengan peluang kerja di lembaga pemerintah, LSM, atau sebagai konsultan gender.
24. Ekonomi Sumber Daya Alam: Mempelajari pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan, dengan peluang kerja di perusahaan energi, lembaga lingkungan, atau sebagai analis kebijakan.
25. Studi Perdamaian: Mempelajari konflik dan cara mencapai perdamaian, dengan peluang kerja di organisasi perdamaian, lembaga penelitian, atau sebagai mediator konflik.