Pada tanggal 26 Februari 2023, beredar informasi di media sosial mengenai ulat berbulu yang diklaim dapat menyebabkan kematian dalam waktu empat jam setelah sengatan. Namun, belum jelas asal-usul ancaman tersebut.
Ulat yang dimaksud adalah puss caterpillar atau ulat kucing yang banyak ditemukan di wilayah selatan Amerika Serikat. Ulat ini memiliki bulu berwarna abu-abu dan oranye, serta kelenjar racun yang terletak di dasar tubuhnya. Meskipun sengatan ulat ini dapat menimbulkan reaksi berbeda pada setiap individu, namun hanya berbahaya bagi orang-orang yang memiliki reaksi ekstrem terhadap gigitan serangga.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. M Syahril, menegaskan bahwa ulat tersebut memang beracun tetapi tidak dapat menyebabkan kematian pada manusia. Beliau menegaskan bahwa informasi tersebut adalah hoaks.
Jika Anda terkena sengatan ulat berbulu, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencuci area yang terkena dengan sabun dan air untuk mengurangi rasa sakit. Penggunaan krim anti-gatal juga disarankan jika merasa gatal.
Apabila terjadi alergi atau gejala yang lebih parah, segera berkonsultasi dengan dokter. Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi hotline Kementerian Kesehatan RI melalui nomor 1500-567, SMS ke 081281562620, atau melalui email [email protected].
Informasi ini disampaikan oleh Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid.