Jawa Timur dikenal bukan hanya sebagai tempat dengan kekayaan budaya yang kaya, tetapi juga sebagai lumbung ternak nasional. Beberapa hewan ternak lokal di wilayah ini telah secara resmi diakui sebagai sumber daya genetik (SDG) nasional. Ternak-trenak ini tidak hanya memiliki nilai ekonomi yang tinggi, tetapi juga mencerminkan kekayaan hayati dan kearifan lokal masyarakat Jawa Timur.
Di antara 7 hewan ternak khas asli Jawa Timur yang telah ditetapkan sebagai rumpun ternak lokal Indonesia, terdapat Sapi Madura. Sapi Madura merupakan ternak asli Pulau Madura yang populasinya mencapai lebih dari 653.000 ekor. Ciri khas sapi ini antara lain tubuh berwarna merah bata kekuningan, kaki pendek, kuku dan moncong hitam, serta tanduk pendek dengan bentuk bervariasi. Selain itu, terdapat pula Sapi Galekan, Kambing Senduro, Domba Sapudi, Ayam Gaok, Itik Mojosari, dan Sapi Rambon Banyuwangi, yang semuanya memiliki karakteristik khusus dan telah diakui sebagai sumber daya genetik hewan lokal.
Ketujuh ternak tersebut tidak hanya memiliki nilai ekonomi dan memberikan kontribusi terhadap ketahanan pangan, tetapi juga memiliki nilai budaya dan sejarah yang tinggi. Keberadaan hewan ternak lokal ini tidak hanya penting untuk menjaga kelestarian hayati, tetapi juga sebagai warisan kearifan lokal yang perlu dilestarikan. Semua hal ini memperkaya keberagaman hayati Indonesia dan menunjukkan betapa pentingnya menjaga keberagaman genetik hewan ternak untuk generasi mendatang.