Beberapa hewan tidak hanya berperan sebagai peliharaan, tetapi juga terlibat dalam perang sejak zaman kuno hingga modern. Sejarah telah mencatat beberapa hewan yang menjadi pahlawan dalam peperangan, membantu manusia dalam pertempuran dan menyelamatkan nyawa. Misalnya, merpati telah digunakan sejak abad ke-6 SM untuk menyampaikan pesan, seperti yang dilakukan oleh Raja Persia Cyrus. Merpati memiliki kemampuan bawaan untuk pulang yang membuat mereka efektif sebagai pembawa pesan dalam pertempuran.
Selain merpati, berbagai hewan lain juga direkrut untuk perang, seperti beruang. Voytek, seorang beruang cokelat, terkenal karena aksinya melawan Jerman selama Perang Dunia II. Beruang ini bahkan memiliki pangkat, gaji, dan nomor seri sendiri dalam Angkatan Darat Polandia. Gajah juga telah digunakan dalam peperangan kuno sebagai hewan yang mampu menghancurkan formasi pasukan musuh. Namun, penggunaan gajah dalam pertempuran modern mulai berkurang karena kelemahan mereka terhadap senjata massal.
Unta, kuda, lumba-lumba, dan bahkan lebah juga pernah digunakan dalam pertempuran untuk berbagai tujuan. Unta, misalnya, masih digunakan sebagai tunggangan militer di berbagai medan perang yang keras. Sementara itu, Angkatan Laut AS telah melatih lumba-lumba untuk patroli laut dan membantu dalam membersihkan ranjau laut. Lebah juga pernah digunakan sebagai senjata perang kecil, seperti yang terjadi dalam Pertempuran Tanga selama Perang Dunia I. Seluruhnya, kehadiran hewan dalam peperangan telah menciptakan sejarah dan cerita unik yang patut dikenang dalam sejarah manusia.
