Secara umum, skor intelligence quotient (IQ) masih sering digunakan sebagai tolak ukur tingkat kecerdasan seseorang. Tes IQ dapat mencerminkan kemampuan seseorang dalam berbagai aspek berpikir, mengingat, memahami, mengevaluasi, dan mengolah informasi. Banyak orang berharap untuk memiliki skor IQ yang tinggi mengingat pentingnya tes IQ dalam penempatan pendidikan dan karier.
Meskipun demikian, terdapat beberapa kebiasaan sehari-hari yang dapat memberikan dampak negatif pada tingkat kecerdasan seseorang menurut para ahli. Kebiasaan ini termasuk tingkat stres yang tinggi yang dapat berdampak buruk pada fungsi otak dan meningkatkan risiko penyakit Alzheimer. Selain itu, obesitas juga dipercaya dapat mengurangi kinerja kognitif dan meningkatkan risiko demensia di masa depan.
Pengaruh negatif juga dapat berasal dari konsumsi makanan dan minuman yang manis, dimana gula berlebih dapat menyebabkan peradangan pada otak serta mempengaruhi fungsi sel otak dan kemampuan kognitif. Multi-tasking, meskipun sering dianggap efisien, sebenarnya dapat mengurangi fokus dan mempengaruhi fungsi otak. Bahkan merokok juga dapat menyebabkan otak terpapar zat beracun yang mengganggu keseimbangan oksigen yang dibutuhkan otak.
Selain itu, jet lag dari perjalanan jauh juga dapat memengaruhi fungsi kognitif seseorang, karena mengganggu ritme tubuh dan menyebabkan stres tambahan. Dengan memahami dampak dari keenam kebiasaan buruk tersebut, seseorang dapat lebih waspada dan berupaya mengurangi atau menghindari kebiasaan tersebut guna menjaga kesehatan otak dan tingkat kecerdasan.