Mengonsumsi kopi bersamaan dengan beberapa jenis obat dapat menimbulkan dampak negatif pada tubuh. Ada lima jenis obat yang perlu diwaspadai jika diminum bersamaan dengan kopi. Kafein dalam kopi adalah stimulan yang dapat meningkatkan sistem saraf pusat. Pseudoefedrin, yang merupakan dekongestan dalam obat flu dan pilek, juga stimulan. Kombinasi keduanya berpotensi menimbulkan efek samping seperti kegelisahan, sakit kepala, detak jantung cepat, dan insomnia. Studi juga menunjukkan bahwa gabungan kafein dengan pseudoefedrin dapat meningkatkan risiko peningkatan gula darah dan suhu tubuh, terutama berisiko bagi penderita diabetes.
Obat tiroid seperti levotiroksin dapat terganggu penyerapannya jika diminum terlalu cepat setelah kopi. Kafein yang mempercepat motilitas usus dapat mengurangi efektivitas obat ini hingga 50%. Interaksi ini juga berlaku pada obat osteoporosis jenis bifosfonat. Antidepresan dan antipsikotik termasuk jenis obat yang kompleks jika dikombinasikan dengan kafein. Contohnya, SSRI dan TCA bisa kurang efektif jika diikat oleh kafein di lambung. Obat pereda nyeri yang mengandung aspirin atau parasetamol juga bisa terpengaruh penyerapannya jika dikonsumsi bersamaan dengan kafein.
Terakhir, bagi mereka yang mengonsumsi obat jantung, kafein dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung sementara. Ini dapat menghambat efek obat bagi penderita tekanan darah tinggi atau irama jantung tidak teratur. Meskipun mereka tidak perlu menghindari kopi sepenuhnya, pemantauan terhadap efek kopi terhadap gejala mereka dianjurkan. Sebaiknya membatasi asupan kafein atau beralih ke kopi tanpa kafein jika perlu. Tetap disiplin dalam konsumsi obat sesuai anjuran dokter sangat penting untuk mencegah interaksi obat yang tidak diinginkan.