Kesehatan mental anak-anak dapat dipengaruhi oleh kata-kata yang diucapkan oleh orang tua. Menurut peneliti, anak-anak mungkin merasa ragu akan kasih sayang orang tua mereka berdasarkan kalimat yang sering diucapkan kepada mereka. Peneliti parenting lulusan Harvard, Jennifer Wallace, menyatakan bahwa anak-anak sering memiliki keraguan akan kasih sayang orang tua karena sering mendengar kata-kata tentang kesuksesan yang tidak nyata dan kurang baik.
Menurut Wallace, salah satu contoh yang dapat mengganggu kesehatan mental anak dan meningkatkan keraguan mereka terhadap kasih sayang adalah ketika orang tua lebih menekankan hasil daripada usaha anak. Kata-kata seperti “Tugasmu adalah belajar” dapat membuat anak fokus hanya pada prestasi untuk menjadi sosok yang sukses di masa depan, padahal kunci kesuksesan sebenarnya adalah bagaimana cara mereka berkontribusi dalam komunitas dan lingkungan sekitarnya.
Selain itu, Wallace juga menyarankan agar orang tua tidak terlalu sering menanyakan hal-hal seperti sekolah atau nilai tugas anak setiap hari. Sebagai gantinya, orang tua dapat membuat jadwal khusus untuk membahas hal tersebut agar anak tidak merasa tertekan. Wallace juga menekankan pentingnya untuk tidak menuntut kesempurnaan dari anak, melainkan membimbing mereka untuk menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri.
Terkait dengan kebahagiaan anak, Wallace mengajarkan bahwa tujuan sebenarnya adalah membantu anak-anak memimpin dengan kekuatan mereka sendiri, memahami kekuatan dan hal penting bagi mereka, serta bagaimana mereka dapat memberikan dampak positif bagi orang lain. Dengan pendekatan ini, diharapkan anak akan tumbuh menjadi pribadi yang berarti dan berdampak positif bagi lingkungan sekitar.