27.2 C
Jakarta
Thursday, July 4, 2024

5 Jenis Awan yang Menandakan Cuaca Ekstrem akan Datang

Surabaya (beritajatim.com) – Cuaca ekstrem seringkali datang tanpa peringatan yang memadai, namun alam sebenarnya memberikan tanda-tanda yang bisa kita perhatikan. Salah satu indikator utama datangnya cuaca ekstrem adalah formasi awan tertentu yang memiliki karakteristik khusus. Berdasarkan data yang dihimpun oleh beritajatim Senin (24/06/2024) berikut adalah lima jenis awan yang bisa menjadi pertanda akan datangnya cuaca ekstrem:

1. Awan Cumulonimbus

Awan Cumulonimbus adalah awan yang besar dan menjulang tinggi, seringkali memiliki bentuk seperti menara atau gunung yang sangat tinggi. Bagian atasnya bisa mencapai ketinggian 12 km atau lebih dan sering kali memiliki bentuk seperti landasan atau anvil karena puncaknya yang melebar. Awan Cumulonimbus sering kali menjadi pertanda akan datangnya badai petir, hujan deras, dan bahkan tornado. Awan ini mengandung banyak energi dan uap air yang dapat memicu peristiwa cuaca ekstrem. Jika Anda melihat awan jenis ini di langit, bersiaplah untuk kemungkinan cuaca buruk dalam waktu dekat.

2. Awan Lentikular

Awan Lentikular atau altocumulus lenticularis dikenal karena bentuknya yang unik seperti lensa atau piring terbang. Awan ini biasanya terbentuk di daerah pegunungan akibat aliran udara yang naik dan turun dengan cepat. Meskipun tidak selalu membawa cuaca buruk, awan lentikularis bisa menjadi indikasi adanya angin kencang di dataran tinggi. Hal ini terjadi karena awan ini terbentuk akibat adanya turbulensi udara di pegunungan, yang dapat menandakan adanya perubahan cuaca yang signifikan dan potensi cuaca ekstrem di area tersebut.

3. Awan Mammatus

Awan Mammatus memiliki bentuk yang sangat khas, menyerupai kantong-kantong yang menggantung di bawah awan. Biasanya terbentuk di bawah awan cumulonimbus atau awan sirus yang tebal. Kehadiran awan mammatus sering kali menandakan adanya badai besar yang sedang atau akan terjadi. Awan ini terbentuk karena udara yang sangat lembab turun dengan cepat dari awan utama, yang menunjukkan kondisi atmosfer yang sangat tidak stabil. Badai petir yang kuat, hujan es, dan bahkan tornado bisa mengikuti munculnya awan ini.

4. Awan Nimbostratus

Awan nimbostratus adalah awan tebal dan gelap yang menutupi langit secara luas dan sering kali membawa hujan yang berlangsung lama. Berbeda dengan cumulonimbus yang cenderung membawa badai singkat namun intens, nimbostratus membawa hujan yang terus-menerus dan sering kali disertai angin sedang hingga kencang. Kemunculan awan nimbostratus biasanya diiringi oleh penurunan suhu dan dapat mengindikasikan datangnya hujan lebat yang bisa berlangsung selama beberapa jam hingga berhari-hari. Ini sering menjadi pertanda bahwa wilayah tersebut perlu bersiap menghadapi potensi banjir, terutama di daerah yang sistem drainasenya kurang baik.

5. Awan Altostratus

Awan altostratus merupakan awan berlapis yang muncul di ketinggian menengah. Awan ini cenderung berwarna abu-abu atau biru keabu-abuan dan menutupi sebagian besar langit. Meskipun awan altostratus sendiri tidak selalu membawa hujan, kemunculannya sering kali merupakan indikator bahwa cuaca buruk akan segera datang. Altostratus biasanya terbentuk sebelum kedatangan front hangat atau dingin, yang berarti mereka dapat menjadi tanda bahwa hujan sedang atau lebat akan segera turun. Kehadiran awan ini mengindikasikan bahwa kondisi atmosfer sedang mengalami perubahan signifikan yang bisa mengarah pada cuaca ekstrem.

Mengetahui jenis-jenis awan yang bisa menjadi pertanda datangnya cuaca ekstrem sangatlah penting, terutama bagi mereka yang bekerja atau beraktivitas di luar ruangan. Lima jenis awan ini adalah yang perlu diwaspadai karena bisa menjadi indikator kuat bahwa cuaca buruk sedang mendekat. Dengan memahami dan mengenali tanda-tanda ini, kita dapat mempersiapkan diri lebih baik dan mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh cuaca ekstrem. Tetaplah memperhatikan langit dan selalu cek prakiraan cuaca dari sumber terpercaya untuk memastikan keselamatan Anda dan orang-orang di sekitar Anda.

Source link

berita terkait

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Berita Terbaru