Psikopat adalah gangguan kepribadian yang ditandai dengan perilaku kasar, tidak sensitif, manipulatif, dan antisosial. Psikopat sebenarnya merujuk pada gangguan kepribadian antisosial (Antisocial Personality Disorder/ASPD) dalam ilmu psikiatri. American Psychiatric Association pada tahun 2013 menggambarkan APD sebagai gangguan perilaku tanpa empati untuk anak-anak berusia 12 tahun ke atas.
Meskipun demikian, tidak semua psikopat adalah pembunuh atau tidak memiliki empati. Beberapa penderita psikopat juga bisa menjadi wirausahawan atau pemimpin bisnis yang sukses. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa sekitar 3% pemimpin bisnis mengalami psikopati, sementara sekitar 1% populasi orang dewasa memenuhi kriteria psikopat.
Orang tua perlu memahami ciri-ciri psikopat pada anak agar dapat mengatasinya. Tanda-tanda awal psikopati pada anak bisa terlihat sejak usia 2 tahun. Studi dari Universitas Michigan menunjukkan bahwa anak dengan psikopati biasanya tidak merasa bersalah setelah melakukan kesalahan, tidak terpengaruh oleh hukuman, egois, sering berbohong, licik, dan menyakiti orang lain.
Anak-anak yang menunjukkan masalah perilaku sejak dini cenderung mengalami masalah perilaku terkait psikopati di masa depan. Tidak ada tes spesifik untuk mendiagnosa psikopat pada anak, namun psikolog dapat menggunakan alat seperti Youth Psychopathic Traits Inventory (YPI) untuk membantu menilai gejala yang dialami anak.
YPI adalah instrumen self-report yang mengukur ciri-ciri kepribadian seperti ketidakjujuran, narsisme, berbohong, manipulasi, tidak berperasaan, impulsif, dan tidak bertanggung jawab. Dengan mengetahui tanda-tanda psikopati pada anak, orang tua dapat mengambil langkah-langkah untuk mengatasi gangguan ini sejak dini. (hsy/hsy)
