Sebuah studi baru-baru ini telah mengungkap bahwa sejumlah jenis makanan yang sering dikonsumsi sehari-hari mengandung mikroplastik. Menurut studi tersebut, 90% protein hewani dan nabati telah terkontaminasi mikroplastik.
Mikroplastik adalah pecahan kecil polimer plastik yang ukurannya dapat bervariasi mulai dari kurang dari 0,2 inci hingga 1/25.000 inci. Pada sampel protein hewani dan nabati yang diuji, ditemukan kandungan mikroplastik yang signifikan.
Beberapa jenis makanan yang ditemukan mengandung mikroplastik antara lain daging ayam, daging sapi, daging babi, nugget, tahu, selada, wortel, apel, teh celup, garam himalaya, gula, nasi instan, dan air minum kemasan. Buah-buahan dan sayuran juga dapat menyerap mikroplastik dari tanah melalui akar mereka, dan mengalirkannya ke bagian lain dari tanaman.
Studi juga menemukan bahwa garam merah Himalaya, garam hitam, dan garam laut mengandung mikroplastik, serta gula juga merupakan sumber paparan mikroplastik penting bagi manusia. Bahkan kantong teh yang terbuat dari plastik juga dapat melepaskan sejumlah besar mikroplastik ke dalam air saat diseduh.
Meskipun penelitian tentang dampak mikroplastik pada organ dan fungsi tubuh manusia masih terbatas, beberapa peneliti telah menemukan bahwa orang dengan kandungan mikroplastik di arteri leher mereka memiliki risiko dua kali lipat mengalami serangan jantung, stroke, atau kematian dalam tiga tahun ke depan, dibandingkan dengan orang yang tidak terkontaminasi mikroplastik.
Tentu saja, untuk mengurangi paparan terhadap mikroplastik, langkah-langkah seperti mencuci beras sebelum memasak dapat membantu mengurangi kontaminasi plastik hingga 40%. Namun, penting bagi kita untuk terus memantau dan memperhatikan kandungan mikroplastik dalam makanan kita, serta memilih produk-produk yang lebih aman dan terbebas dari kontaminasi mikroplastik.
