Meskipun terasa enak, mengonsumsi gula berlebih dapat berdampak buruk pada kesehatan. Ada beberapa jenis gula yang lebih baik dikonsumsi daripada yang lain. Fruktosa yang terdapat dalam buah-buahan dan sayur-sayuran, serta laktosa dalam produk susu, merupakan gula alami yang tidak perlu dikhawatirkan karena juga mengandung serat dan kalsium.
Namun, gula tambahan yang sering ditemukan dalam makanan olahan adalah jenis gula yang sebaiknya dihindari. Gula tambahan ini menyumbang lebih banyak kalori tetapi sedikit memberikan nilai gizi seperti vitamin dan mineral.
Ketika kita mengonsumsi gula, sebagian besar dipecah dan diserap di usus kecil. Enzim khusus memecah molekul besar menjadi tiga gula sederhana, yaitu glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Apabila terlalu banyak gula dikonsumsi, dapat menyebabkan resistensi terhadap insulin, peradangan sistemik, diabetes tipe 2, dan kondisi kronis lainnya.
Ada 12 tanda yang menunjukkan seseorang mengonsumsi terlalu banyak gula, seperti sering lapar, mudah tersinggung, mudah lelah, makanan terasa kurang manis, ngidam makanan manis, tekanan darah tinggi, jerawat dan keriput, nyeri sendi, sulit tidur, masalah pencernaan, kabut otak, dan gigi berlubang.
Untuk mencegah dampak buruk dari konsumsi gula berlebih, disarankan untuk membatasi asupan gula tambahan, memilih sumber gula alami dari buah-buahan dan sayur-sayuran, serta menjaga pola makan yang seimbang dan sehat.
