Keseimbangan kehidupan kerja, atau work life balance, telah menjadi faktor penting dalam pencarian pekerjaan seseorang. Dengan memprioritaskan keseimbangan antara waktu kerja dan waktu pribadi, kualitas hidup seseorang dapat meningkat. Meskipun secara global, banyak negara telah mencapai budaya sosial di mana karier dan kesejahteraan pribadi diutamakan, Indonesia masih belum termasuk dalam negara dengan tingkat ‘work life balance’ yang optimal.
Menurut laporan Remote yang dikutip dari Gulf News, berikut adalah 10 negara teratas dengan keseimbangan kehidupan kerja terbaik pada tahun 2025. Selandia Baru menduduki peringkat teratas dengan skor indeks keseluruhan 86,87, mempertahankan posisi ini selama tiga tahun berturut-turut. Selain itu, Selandia Baru juga memiliki upah minimum tertinggi kedua dari semua negara dalam daftar.
Irlandia menduduki peringkat kedua dengan skor indeks keseluruhan 81,17 dan menempati posisi teratas di Eropa. Belgia menyusul dengan skor indeks keseluruhan 75,91, diikuti oleh Jerman dengan skor 74,65 dan Norwegia dengan skor 74,20. Denmark, Kanada, Australia, Spanyol, dan Finlandia juga masuk dalam daftar 10 besar keseimbangan kehidupan kerja terbaik.
Setiap negara memiliki kebijakan dan inisiatif yang berbeda untuk meningkatkan keseimbangan kehidupan kerja penduduknya. Misalnya, beberapa negara menerapkan cuti orang tua yang besar, regulasi jam kerja, dan upah minimum yang tinggi. Semua upaya ini bertujuan untuk memberikan keseimbangan yang sehat antara kehidupan profesional dan pribadi. Dengan terus meningkatkan inisiatif ini, harapannya negara-negara lain juga dapat memperbaiki keseimbangan kehidupan kerja penduduknya.
